Jumat, 17 November 2017

CHILDHOOD Part 3 - Jo? kemana?

Ternyata benar, terkadang jarak begitu jahat pada kami. Aku bisa menyimpan apapun dengan baik, kecuali rasa. Semakin hari, komunikasi antara Jo dan aku mulai merenggang. Aku pernah merasa rindu, namun lupa cara mengabulkannya, sebab sulit menciptakan pertemuan antara aku dan dia.

Sudah hampir satu bulan, Jo tidak ada kabar. Apakah hanya aku yang sibuk menjadi wanita penanti kabarnya, ternyata tidak. Ibu setiap pagi seusai sarapan menanyakan padaku, "Cinta, bagaimana kabar Jo dan keluarga?." Aku hanya menggelengkan kepala sebagai isyarat ketidaktahuan ku pada hal tersebut. Kabar dari Jo, semakin mahal harganya.

Ujian Akhir Semester empat telah tiba, tepat dimana Joshua dan aku sudah satu bulan tak berkabar. Aku hampir lupa, kapan terakhir kali ia menyematkan perhatiannya kepadaku melalui SMS atau Whatsapp. Harusnya, ia menyemangatiku supaya IP-ku meningkat, namun itu khayal belaka.

Aku belajar menenangkan diri untuk terbiasa tanpa kabar darinya. Menyibukkan diri dengan membaca buku dan jarang menggunakan handphone. Jika ditanya perihal rindu, aku juara. Aku merindu pada dia yang dikejauhan, namun tak tahu apakah ia sebaliknya demikian.

Hingga pada akhirnya, rasa penasaranku semakin tinggi. Sesekali aku mencoba menghubungi nomor handphone nya, namun lebih sering tidak aktif. Semua akun media sosial ia tutup. Ibuku juga berusaha menghubungi orangtua Jo, namun mereka selalu mengabarkan bahwa Jo baik-baik saja, Jo hanya ingin konsentrasi kuliah.

Itu bukan Jo!, Jo tidak pernah menjadi penyendiri walaupun ada masalah. Jo selalu memberi kabar lewat pesan Whatsapp meskipun hanya, “Jaga kesehatan Rum, semangat kuliahnya.”

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dream, Wake up, Prove It!

Di setiap kehidupan, Tuhan selalu memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk bahagia. Definisi bahagia, salah satunya adalah dapat m...