Selasa, 31 Oktober 2017

Kota dan penduduknya

Terimakasih sudah ada pada Oktober-ku
Menjadi penyemagat kala patah
Menjadi tempat singgah kala lelah
Menjadi tempat teduh kala langit gundah

Kamu bagai kota
Akulah penduduknya
Kamu bagai suatu senyawa
Yang tak mau kugabung dengan lainnya

Jadilah kota-ku yang setia bersama
Bersama dengan penduduknya
Penduduk yang tidak kenal arti jenuh
Jenuh pada suasana kota yang semakin menua

Senin, 30 Oktober 2017

Lama terkadang bukan selamanya


Selama apapun kamu mengenal dia
Sebaik apapun sikap dan perangainya
Selama apapun kamu bersamanya
Bukan berarti jaminan, bahwa akhirnya bersamanya

Tuhan tau bagaimana doamu
Tuhan tau apa yang kamu mau
Tuhan tau siapa yang mendekatimu
Namun, Tuhan lebih tau bagaimana cara menyayangimu

Baik buruknya cara-Nya
Mengenalkan dirinya
Mendekatkan dirinya
Membuatmu cinta
Lalu?
Pergi begitu saja


Minggu, 29 Oktober 2017

Aku bukan? Bukan aku?

Aku bukan wanita soleha
Belum istiqomah memakai hijab sesuai aturan
Aku bukan wanita baik
Masih sering berbuat khilaf dan salah

Aku bukan bidadari
Wajahnya jauh dari indah tanpa menghias diri
Aku bukan istri Nabi
Penyabar dan selalu baik hati

Perkenalkan
Aku wanita yg hampir seperempat abad
Sedang berusaha menjadi baik setiap harinya
Dengan banyak dosa yang tak terhitung setiap detiknya

Jika kamu mencari sempurna
Segera berbalik arah, sebab kamu salah
Jika kamu mencari wanita yang mau mencoba baik
Segera berjalan didepan ku, aku siap mengikutimu 

Tak ada buruk yang berkepanjangan

Kapan terakhir kamu kecewa (?)
Kapan terakhir kamu bahagia (?)

Bahagia berlebih lalu kecewa ?
Lalu marah dengan Allah
dan sibuk menyalahkan diri sendiri ?
Itu semua kamu lakukan saat emosi sedang membuncah
Sedihmu yang berlebihan karna perginya dia (bahagia)
-manusiawi- 😊

Jangan sedih yang berlebihan
Jangan pula bahagia yang tak tau aturan
Kamu ada karna DIA
Kamu bahagia karna DIA
kamu sedih kecewa karna DIA
yaaa, karna DIA yang ingin bahagiakanmu dengan yang lain (yang lebih baik tentunya) 😊

berterimakasihlah kepadanya yang pergi saat ini
Kecewamu lebih baik datang saat ini
daripada nanti  hingga sayangmu lebih banyak tertimbun di hati 💙

Kepergiannya adalah satu langkah bahagiamu yang semakin dekat, percayalah ✌❤

Jumat, 27 Oktober 2017

Allah paham, kamu mau

Jangan pernah takut melakukan kesalahan
Jika diri masih mampu berbuat kebaikan
Jangan pernah takut melakukan kebenaran
Jika diri mampu membuat perubahan

Allah tidak akan menghakimimu tanpa alasan
Jika kamu mampu mengubah diri dari salah menuju benar
Jika kamu mampu mengoreksi diri dari buruk menjadi baik
Jika kamu mampu membawa diri dari baik menjadi lebih baik

INNA A'MALU BINNIAT 
Libatkan Allah-mu pada setiap urusanmu
Bila berhasil, ucapkanlah HAMDALLAH
Bila belum berhasil, berusahalah
Allah ingin melihat bagaimana usaha dan doamu yang semakin khusyuk lagi 

Rabu, 25 Oktober 2017

Meminta, mendapat lalu mengeluh (?)

Pagiku mulai kembali
Harapanku semakin meninggi
Tuhan masih baik hati
Memberi ku kebebasan bernafas setiap hari

Duniaku terkadang sempat merasa jenuh
Pagi, siang, sore bertemu malam lalu pagi kembali
Mataku bertatap pada hal yang sama
Tempat yang ku singgahi tak ada beda dari sebelumnya

Aku sempat menghayal tinggi
Bahwa hari libur akan terjadi setiap hari
Bahwa kebahagiaan meningkat mulai hari ini
Beban mengurang dan bahagia meninggi

Ternyata aku hanya lupa
Lupa bersyukur pada nasib yang ada
Lupa bahwa sibukmu bisa jadi pengurang dosa
Lupa bahwa diri hanya sibuk meminta

Lafalkan istighfar, ketika kamu lupa
Lafalkan hamdallah, ketika kamu bahagia
Lafalkan basmallah, ketika memulai pekerjaan dunia

Ingatlah, yang terjadi kini mungkin terkabulnya doa-doa mu dulu

Selasa, 24 Oktober 2017

Judge without ask!

Ketika seseorang berfikir buruk tentang sifat dan sikapmu
Biarkan ia berfikir dengan sendirinya tanpa kau batasi
Biarkan ia mengembangkan pikiran sesuai dengan kualitas dirinya

Tanpa diminta, jika ia paham
Kelak akan bertanya sebelum menduga
Sungguh manusia hebat sekalipun
Bukan jaminan akan berhenti berfikir buruk


Note:
Melihat buku tanpa menganalisa judul dan mengetahui sedikit sinopsisnya saja, kamu tidak akan tau bagaimana isi dan kualitas bukunya, karena kamu bukan penulisnya ☺

Temukan lalu pertahankan

Tanpa mengedepankan logika
Ada yang tidak dapat dikalahkan
Terutama perihal perasaan

Duniamu luas dan tinggi
Menjadi penentu diri bagaimana mencari
Menjadi penemu ketika berhenti

Jangan kau beri batas
Biar perasaan mengembang dengan sendirinya
Beriring doa dan perbaikan diri

Bahwa menjadi sepemikiran bukan hal mudah
Bahwa menjadi indah tidak ada yang instan
Terkecuali ketika kau memilih meninggalkan
Kelak menjadi kenangan dan momen yang tak terlupakan

Cari, Hargai, Pertahankan 

Senin, 23 Oktober 2017

Pidi Baiq


Pidi Baiq adalah salah satu nama seniman multitalenta terkenal asal Indonesia.Lahir di Bandung, Jawa Barat 8 Agustus 1972, sosok yang simpel dan apa adanya. Seringkali dipanggil Surayah atau Ayah. Beliau adalah imam besar The Panas Dalam, sebuah band yang memiliki penduduk sebanyak 10 orang. Sekarang beliau tinggal di jalan Anggrek 49 Buah Batu Bandung 4011. Banyak kaula muda yang menggemarinya, tidak alay dan tidak menghilangkan keromantisan pada bahasa.

Pidi Baiq Sebagai penulis novel dan buku, dosen di salah satu Universitas terkenal yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), ilustrator, komikus, musisi dan pencipta lagu. Sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam berseni. Menciptakan berbagai novel yang kini sudah terkenal di lingkungan, terutama pada kalangan remaja. Berbagai novel Pidi Baiq, ada beberapa yang saya jadikan favorit, yaitu berjudul “Dia adalah Dilanku tahun 1990” terbit tahun 2014, Dilan Bagian Kedua: “Dia adalah Dilanku Tahun 1991”, terbit pada tahun 2015 dan Milea: “Suara dari Dilan”, terbit tahun 2016.

Novel trilogi Dilan dan Milea yang diterbitkan sebanyak tiga edisi ini, sudah sempat menjadi best seller di  kalangan masyarakat, terutama anak muda. Pidi Baiq tidak menyangka sebelumnya, bahwa novelnya akan selaris itu. Sebab, novel ini mengisahkan tentang kisah cinta remaja yaitu Dilan dan Milea yang saling mencintai namun tidak dapat bersatu. Didalam novel tersebut ditulis dengan bahasa yang luar biasa romantis. Terutama pada pemeran Dilan, setiap anak muda terutama kaum wanita yang sudah membacanya akan terbawa suasana baper (bawa perasaan).

Pidi Baiq sangat ahli memainkan dan memilah kata-kata yang digunakan pada novelnya, padu, selaras, romantis. Tiga kata itu yang selalu menjadi ciri khas beliau. Beberapa waktu lalu, novel Dilan dan Milea tersebut diangkat menjadi film oleh Falcon Pictures, yang awalnya Pidi Baiq sendiri menolak dan tidak setuju jika mengangkat kisah Dilan menjadi sebuah film. Hingga akhirnya, beliau setuju dengan beberapa pertimbangan bahwa Pidi Baiq sendiri yang akan menuliskan skenario dan menentukan pemeran Dilan dalam film tersebut.

Alasan paling kuat, mengapa Pidi Baiq kurang setuju jika novel karyanya diangkat menjadi film adalah, kebanyakan film Indonesia yang diangkat dari novel itu sangatlah bagus. Namun, selalu terdapat perbedaan antara kisah yang ada pada novel dan filmnya. Oleh karena itu, beliau sempat merasa keberatan jika harus mengangkat novelnya menjadi sebuah film, sebab akan berisiko mengubah karakter asli Dilan.  Saat ini, film Dilan sedang dalam proses penggarapan.

Selain novel trilogi Dilan dan Milea, Pidi Baiq menulis berbagai novel yang sempat menjadi best seller di toko buku, antara lain Drunken Monster, Drunkenn Molen, Drunken Mama, Drunken Marmut, Al Asbun Manfaatulngawur, dan lain lain. Berikut ini beberapa kutipan Pidi Baiq yang akan membuat para pembaca jatuh hati berakali kali.

“Sekarang kamu tidur. Jangan begadang. Dan jangan rindu.”
“Kenapa?”, kutanya.
“Berat,” Jawab Dilan. “ Kau gak akan kuat. Biar aku saja.”
Dilan to Milea, Bandung 1990

“Milea, kamu canti, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tau kalau sore, tunggu aja.”
– Dilan 1990–

“Aku tidak akan mengekangmu, terserah! Bebas kemana Engkau pergi! Asal aku ikut.”
–Pidi Baiq (1972–2098)–

“Bukan Tuhan yang harus kau cari. Tapi jawaban, mengapa kau bodoh mencari yang sudah bersamamu.”
–Pidi Baiq (1972–2098)–



Minggu, 22 Oktober 2017

Lampung Kuy

                             TABIK PUN. . .


Lampung?
Terkenal dengan apa?
Begal 😖😖

Begal adalah tindakan kriminal menodong pengendara motor atau mobil di jalan. Pelaku meminta kendaraan korban, dan jika tidak diberikan, mereka akan dilukai fisiknya, biasanya menggunakan badik, clurit, bahkan pistol.

Bukan berarti, Lampung itu jahat. Penduduk Lampung, ramah, baik, dan sopan. Di sini, banyak tempat wisata yang wajib kalian kunjungi. Terutama, menara siger, Taman Nasional Way Kambas, dan masih banyak lagi.

Selebihnya, tentang daerah yang saya tinggali kurang lebih sudah 22 tahun. Memang benar, nama daerahnya LAMPUNG, namun penduduknya kebanyakan bukan penduduk ber-suku Lampung. Contohnya, saya sendiri asli orang Jawa yang tinggal di Lampung.

Kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan perihal makanan khas Lampung saja. Karena untuk adat budaya Lampung sendiri, saya kurang paham. Karena bukan adat Lampung. Daripada salah sepertinya sangat memalukan.

Baiklah, salah satu makanan khas Lampung adalah seruwit. Seruwit adalah masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga. Jenis ikan adalah besarnya ikan sungai seperti belide, baung, layis dll, ditambah lalapan.

Seruit khas Lampung

Tahapan dalam membuat seruit ini tidak begitu sulit. Pertama, ikan yang akan dimasak harus dibumbui terlebih dahulu. Kemudian dibakar atau digoreng setengah matang, lalu diolesi dengan kecap, potongan cabai hijau. 

Bahan-bahan untuk seruit

Setelah itu, ikan yang sudah matang di makan dengan sambal terasi yang sudah diberi tempoyak.Tempoyak adalah kulit daging durian yang sudah diawetkan dan dihaluskan. Tidak lupa juga dihidangkan bersama nasi putih hangat, dan juga lalapan, antara lain kemangi, terong hijau atau ungu, ketimun, jengkol, petai, dan lain - lain.

Tempoyak sebelum dicampurkan dengan sambal terasi

Sambal tempoyak


Biasanya, seruit ini dihidangkan ketika ada acara kumpul bersama keluarga besar. Biasanya, orang asli Lampung melahap seruit dengan posisi duduk di lantai (lesehan) dan menggunakan tangan, tidak menggunakan sendok. Maka, kenikmatan yang luar biasa, akan tercipta. Namun, sayang sekali, di Lampung hanya beberapa Rumah Makan yang menyediakan seruit, karena seruit lebih nikmat jika dibuat dadakan.

Itulah tadi, sedikit kutipan tentang makanan khas Lampung. Mungkin dapat dicoba di rumah kalian masing-masing.

Jumat, 20 Oktober 2017

Subuh

Pagi yang masih gelap
Adzan subuh berkumandang
Hujan menjadi pelengkap untuk datang
Tidak semua nyawa terbangun dan terundang

Mengapa ku sebut
Adzan subuh lebih syahdu?
Ketika masjid mulai beradu 
Dengan kalimat Allah yang kian terindu

Tidak banyak yang terpanggil
Memilih beristirahat dalam tidurnya
Tidak banyak yang terundang
Pada masjid yang mulai berlomba

Itu sebab mengapa pagi lebih sejuk dan asri
Tidak banyak orang yang berbuat keji
Sebab baik itu tidak selamanya mudah
Kala dosa tidak sulit dan mudah ditambah

Lampung, 21 Oktober 2017
Pada adzan yang berlomba dengan hujan

Hai ?

Hai?
Ingat aku?

Aku yang dulu selalu kau sapa
Aku yang dulu selalu kau ingatkan tentang kebaikan
Begitupun aku
Menyukai apapun yang kau lakukan

Aku ingat aroma parfum mu
Melekat pada jaket yang kau pinjamkan dulu
Aku ingat sebagian mimpi mu
Menjadikan dua pikiran dan hati ini satu

Hatimu lapang
Citamu tinggi
Pikiranmu luas

Terlebih Tuhan,
Memintaku untuk bersabar
Mengajarkan apa arti ikhlas
Setelah berikhtiar

Turut mendukung dan memohon
Bagaimana hal baik kerap terjadi pada kita
Yang menunggu keajaiban cinta
Dalam heningnya doa di setiap waktunya

Aku,
Wanita biasa
Menanti indah beriring doa
Menanti kamu jika sudah takdirnya

Kamis, 19 Oktober 2017

Ber-jarak, Ber-arti

Sore itu,
Setia menuju gelap
Pagi itu,
Setia menuju terang

Dunia mulai menjadi alarm hebat
Mengingatkan pada rindu yang kuat
Cinta mulai menjadi candu
Menyita waktu ku untuk mengingatmu

Kamu berhasil membawaku pergi
Menjamah semua cerita tentang kita
Menjadi pendukung pada jenuhnya rasa
Menjadi penyemangat pada setianya cinta

Semoga kamu tidak lupa
Bagaimana kita berpisah
Memihak pada jarak
Menguji pada setia

Lampung, 19 Oktober 2017

Hijrah tidak mudah

Ku melihatnya,
Separuh dirinya mulai berubah
Dia yang menjadi berbeda
Membuatku semakin bertanya

Bahwa menentukan hidup berdasar diri
Menjadi baik diawali niat baik
Menjadi tidak baik tidak perlu berniat
Sesungguhnya yang tidak baik itu mudah

Jika belum menjadi baik, jangan jahat
Jika belum berhasil, jangan takut gagal
Jika belum menang, jangan takut kalah
Allah melihat, Allah mengetahui

Jadilah manusia yang pandai berproses
Tidak cepat, namun bertahap
Sebab "baik" itu tidak mudah
Terutama tentang "hijrah" 

Senin, 16 Oktober 2017

Jika tidak, jangan berdiri di pintu 🚪

Tentang menanti
Kamu memang  belum mendapat jaminan
Berakhir bahagia atau menjadi haru dan berkesan

Namun menanti itu indah
Belajar ikhlas ketika semuanya belum berujung
Belajar rela ketika semuanya belum terhubung

Selamat menanti
Semoga semua sesuai dengan mau hati
Jika tidak, tegasi jangan diam dan terus berdiri di tengah pintu hati

Tea in the cup, You in . . . ❤

Kamu indah
Buat mereka tertarik padamu
Begitupun aku

Lalu?
Bagaimana nanti?
Kau mau bertanggung jawab?
Menjadi penutup hati setelah temunya aku padamu

Terimakasih telah membuat rasa kian tumbuh
Membuat cinta tidak rapuh
Kecuali hatiku, sabar atau tidak menjadi penyinggah hatimu
Yang kau diam kan tanpa disuguh teh hangat pembuat rindu

Sebab,
Teh tetap manis dan merah
Kopi tetap hitam sesuai selera
Kamu tetap ada dan selalu ku cinta

Sabtu, 14 Oktober 2017

Sekejap namun Selamanya


Senja itu selalu sore
Matahari pun selalu pagi
Mereka bergantian pergi
Namun berjanji akan kembali

Kamu itu ada
Menjadi perasuk tanpa tau waktu
 Meminta ku untuk selalu merindu
Namun tanpa sepengetahuanmu

Tetaplah menjadi sejuk pada pagi hari
Menjadi terik pada siang hari
Menjadi yang terindah pada sore hari
Sebab, kamu adalah senja yang ku nanti

Meskipun sekejap lalu pergi
Namun, aku tidak menyesal
Sebab kamu berucap, menjadi cinta tidak harus nyata
Terpisah pada dua dunia, menjadikan aku pandai berdoa

Selamat jalan 
Terimakasih sempat datang pada senja yang mudah hilang
Kamu datang pada semunya langit memerah lalu gelap
Bagi rasaku yang memaksa mu kembali pada cinta yang penuh harap

Selamat jalan
Semoga tenang pada alam-mu yang kini
Jannah, Lillah  ðŸ˜‡

CINDE-IKHLAS



    Pada suatu hari, di sebuah desa tinggalah seorang putri bersama ayah, ibu tiri dan tiga saudara tirinya (Ria, Risa, Rita). Putri yang cantik jelita, baik serta dermawan tersebut bernama Cinde-ikhlas. Seperti pada kisah dongeng pada umumnya, Ibu tiri Cinde sangat jahat dan kejam. Semenjak ayah kandung Cinde meninggal, ia kerap disiksa oleh ibunya.
   
    Bukanlah hal yang jarang terjadi, jika Cinde tidak mendapatkan uang saku ke sekolah, tidak diizinkan makan siang, selalu diperintah untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah. Namun, Cinde tidak pernah marah, ia selalu melakukannya dengan ikhlas dan sabar.
    Suatu hari, ketika Cinde sedang mengepel lantai, tiba-tiba saudara tirinya menumpahkan minyak goreng ke lantai dengan sengaja.a

   “Cin, kamu mengepel lantai saja tidak bersih, payah banget sih!”, bentak Ria.
    
   “Kenapa kak? Saya sudah mengepel dengan bersih”, jawab Cinde dengan suara pelan.
  
   “Ini apa? Lantai masih berminyak banget, kalau kamu sampe bikin mama ku terpeleset, saya laporkan ke polisi”, bentak Risa.

   “Iya kakak, maaf", jawab Cinde dengan mengulangi kembali mengepel lantai untuk kedua kalinya.

      Namun, ada satu hal sifat buruk Cinde, ia pelupa. Ia permah melupakan hal yang paling penting dalam hidup, tanggal lahir. Hingga berakibat fatal, dan membuat identitas ijazah SD dan SMP nya berbeda.
      
    Singkat cerita, ada penduduk baru di kota dekat dengan Cinde tinggal. Dia adalah orang kaya, bernama Adipati. Anak tunggal, dan lulusan Kedokteran Universitas Jerman. Ria, Risa dan Rita saling bersaing mendapatkan pria kaya tersebut. Mereka melakukan perawatan salon sebanyak tiga kali dalam seminggu. Cinde yang selalu sibuk bekerja di dapur, ia tidak mempedulikan adanya berita heboh tersebut.
   
   Adipati diminta ayah dan ibunya untuk segera menikah, karena dengan umur yang sudah cukup, dan keadaan ekonomi yang mapan, tidak adalagi hal yang kurang.
      
     Hingga suatu hari, Adipati mengadakan sayembara dan pesta di Gedung Pertemuan yang berlokasi di Pusat Kota pada pukul 8 malam dengan dress code gaun dan memakai topeng.

  Cinde mendengar berita tersebut dan sudah memberi tanda pada kalender hand-phone nya, supaya ia tidak lupa.

   Tepat pada hari dimana acara pesta tersebut dimulai, ketiga kakak tiri Cinde bersaing memamerkan kecantikannya dengan mengenakan gaun baru yang mereka pesan pada desainer terkenal.

    Sedangkan Cinde, ia secara sembunyi mengikuti pesta itu, ia berdandan sesederhana mungkin, mengenakan gaun putih, hijab serta sepatu high heel dan memakai jam tangan milik almarhumah ibunya, namun tidak mengurangi cantik dan manis pada parasnya.

   Kakak tirinya berangkat ke pesta mengendarai mobil pribadinya dua jam lebih cepat daripada Cinde. Sedangkan Cinde, memilih pesan GO-JEK melalui hand-phone nya. Sesampainya pesanan GO-JEK pada pukul 18.30, dalam perjalanan menuju lokasi pesta tersebut, 
         
 "Pak, ayo putar balik segera, saya lupa membawa topeng untuk pesta", ucap Cinde dengan intonasi cepat.
       
 "Neng, ini tinggal separuh perjalanan lagi, sudah sampai di lokasi. Jika kita putar balik, nanti acara pesta selesai", jawab driver ojek tersebut.

    "Tidak akan terlambat pak, saya yakin", jawab Cinde dengan nada meyakinkan.

   Akhirnya, setelah mengambil topeng yang tertinggal, Cinde sampai di lokasi dengan waktu tempuh 90 menit. Ia menjadi sorotan para tamu undangan yang lainnya, sebab kecantikan dan kesederhanaannya berdandan.

       Adipati mengenakan kemeja putih, dasi hitam dan jas hitam. Ia berhak memilih siapapun yang akan ia ajak di lantai dansa malam itu. Setelah itu, Adipati memegang tangan Cinde dengan tiba-tiba dan memberi kode ajakan dansa padanya. 

   Cinde dan Adipati terlihat begitu romantis dan serasi. Tiba-tiba, ia teriak dengan histeris setelah melihat jam tangannya menunjukkan pukul 23.55. Ia tidak akan pulang melebihi pukul 12 malam, karena Cinde akan menemui kesulitan untuk memesan GO-JEK online tengah malam.

   "Maaf, Adipati saya harus pulang sekarang juga", ucap Cinde dengan melepaskan tangannya pada bahu Adipati.
     
 "Mengapa harus terburu-buru? saya belum mengetahui siapa namamu? dimana rumahmu?", jawab Adipati dan terus berusaha mencegah Cinde untuk pulang.
      
   Akhirnya, Cinde berlari menuruni tangga yang begitu landai, tepat di atas irigasi kecil ia berjalan, sepatu sebelah kanan yang ia kenakan, tersangkut di lubang irigasi dan menyebabkan hak pada sepatu tersebut patah.
      
    Singkat cerita, Adipati memutuskan untuk menunda mengumumkan pemenang pada sayembara malam itu. Adipati terus berusaha mencari Cinde tanpa mengetahui alamat dan hanya membawa potongan hak sepatu yang tertinggal pada malam itu.
      
   Hingga tujuh hari lamanya, ia berkeliling kota hingga memasuki desa dan menghampiri rumah satu ke rumah yang lain. Adipati hampir menyerah, namun ia masih merasa penasaran dengan wanita yang ia ajak berdansa pada malam itu. Ibu dan ayahnya hanya memberi batas waktu selama satu minggu untuk menemukan pemilik hak sepatu tersebut, dan jika tidak ditemukan pada hari ke tujuh, maka ibu dan ayahnya akan menjodohkan Adipati dengan anak rekan bisnisnya.
   
   Tiba giliran rumah Cinde, yang didatangi oleh Adipati.
     
   "Permisi tante, apakah memiliki anak gadis?", ucap Adipati dengan santun.

  "Oh, tentu punya, putri saya 3, cantik jelita semuanya, ada apa nak?", jawab Ibu dengan wajah sombong.
    
 "Saya ingin mencoba mencocokkan potongan hak sepatu ini dengan sepatu putri-putri tante", ucap Adipati.
     
    Ketiga kakak tiri Cinde keluar ke ruangtamu daj terkejut ketika melihat Adipati berada dirumahnya. Mereka membawa sepatu yang dikenakan saat pesta. Namun, tidak ada sepatu yang sama persis dengan potongan hak tersebut, bahkan ketiga pasang sepatu mereka tidak ada yang copot hak nya.

  Ibu tiri Cinde sibuk di teras rumah dengan membersihkan sepatu yang ia beli dari pasar loak beberapa hari yang lalu. Ibu tiri Cinde adalah orang yang modis, namun peminat barang-barang antik, walaupun sudah jelek, ia akan melakukan vermak, supaya tetap bisa ia pakai.
    
   Saat Adipati akan berpamitan, ia terkejut melihat sepatu tersebut.
   
   "Maaf tante, itu sepatu siapa?", tanya Adipati dengan penuh keheranan.
     
    "Sepatu saya nak, kenapa?", jawab ibu.
     
   "Bolehkah saya meminjamnya sebentar tante?", tanya Adipati lagi.

     "Tentu".
      
    Setelah Adipati coba memasangkan potongan hak tersebut pada sepatu sebelah kanan. Ternyata, cocok dan pas sekali. Adipati terkejut yang memiliki sepatu itu adalah seorang janda cantik memiliki tiga anak. Namun, ia telah berjanji pada ayah dan ibunya, jika ia menemukan pemilik potongan hak sepatu itu, ia akan segera menikahinya.

      Pada akhirnya, Adipati memutuskan akan menikah dengan ibu tirinya Cinde. Tiga anaknya menangis setelah mengetahui keputusan itu. Tiba-tiba, Cinde keluar ke teras rumah berniat untuk menyapu halaman. Cinde terdiam sesaat dan mendengarkan semua percakapan antara Adipati bersama ibu daj ketiga kakak tirinya. Setelah ia mengetahui semuanya, Cinde berlari menuju kamarnya, dan menangis tersedu. 
    
     Ia tidak marah dengan siapapun, melainkan dirinya sendiri. Sebab, ia sadar itu adalah kesalahan fatal akibat sikap pelupa nya. Ia baru sadar dan ingat, ketika sepulang pesta, ia meninggalkan sepatunya di teras depan rumahnya. Keesokan harinya, ada pemulung yang memungut sampah di rumahnya, sebab sepatu sebelah kanan Cinde sudah tidak hak nya, pemulung mengira itu adalah sepatu yang sudah tidak akan dipakai kembali.

      Dua minggu setelah kejadian, ibu tiri menikah dengan Adipati, dan Cinde tetap berusaha diam meskipun ia adalah pemilik sepatunya. Sebab, jika ia menyampaikan pada ibu tirinya, ia akan dipukuli karena pergi ke pesta tidak berpamitan.

     Akhir cerita, Adipati hidup bahagia bersama wanita yang telah ia pilih menjadi istrinya. Dan Cinde-ikhlas, kini menjadi anaknya Adipati.

SEKIAN
*Dibuat untuk memenuhi tantangan ODOP ke-3

Jumat, 13 Oktober 2017

Maybe RAIN is YOU

Hujan kali ini begitu deras
Menetes pada tanah dan meninggalkan bekas
Suasana diluar begitu dingin
Membantuku sampaikan rindu melalui angin

Aku menemukanmu saat hujan diatasnya
Aku menyapamu saat deras makin terasa

Sebab itu aku mencintai hujan
Karena ia, aku menemukanmu
Menjadi terkuat dibawah hujan
Belajar merindu untuk bertemu

Hujan selalu jatuh, namun tidak pilu
Kamu selalu jauh, namun aku rindu

Rabu, 11 Oktober 2017

Ayo, bangun !

Setiap kamu berjalan, 
Ingatlah, ada alas kaki yang kamu injak namun tak kelelahan
Ingatlah, selalu ada bayangan namun tak pernah berhenti mengikuti

Menjadi manusia bernyawa
Tidak akan pernah berhenti berisiko
Hidup mu dilatih untuk berani
From zero to hero

Sempatkah berfikir?
Kamu berusaha? Namun tak berhasil
Kamu berdoa? Namun belum terkabul
Kamu berlari? Namun tak lekas sampai

Lalu?
Ada orang lain menyampaikan komentar?
Memberi arahan namun sembari menyalahkan?
Menyalahkan namun tak memberi saran?

Percayalah, 
Mereka diciptakan, tak lain untuk menjadi semangatmu
Mereka adalah penunggu keberhasilanmu
Jika belum berhasil, coba lagi

Terkadang hidup tidak seindah FTV dan drama
Namun, percayalah akan ada ending bahagia dan nyata
Pada mereka yang tidak pernah berhenti berusaha dan berdoa 😇

Jangan pernah berhenti merayu Pencipta
Dengan doa dan ibadahmu, dekati DIA ❤

Life is Never Flat

Ku amati satu persatu tentang sekitar
Semakin dewasa, banyak hal baru dan tidak pernah datar

Berbicara tentang  hidup, jarang sekali berbicara tentang kematian
Berusaha untuk kehidupan, jarang sekali membenahi bekal untuk kematian

Menjadi bahagia itu hak semua orang
Bukan kepada mereka yang tak mau bergerak
Bukan kepada mereka yang hanya berpangku tangan
Bukan kepada mereka yang hanya mengeluh pada keadaan

Belajarlah bukan hanya dari buku
Namun dari pengalaman, dari sekitar
Yang banyak mengajarkan apa itu hidup
Yang banyak mengingatkan apa itu mati

Manusia bisa berusaha mengejar angan
Manusia bisa berlari mengejar tujuan
Namun ingatlah,
Jangkauan manusia tak akan mengubah ketentuan Tuhan
Termasuk, Kematian 

Sejauh apapun kamu pergi
Setinggi apapun kamu berada
Ingatlah darimana kamu berasal dan kemana kamu akan pergi 😇😅

Senin, 09 Oktober 2017

Perkataanmu ANTONIM untukku

Kamu kata mencintai hujan 🌧
Namun nyata saat turun hujan
Kamu berlari berteduh darinya

Kamu kata mencintai senja
Namun nyata saat tiba senja
Kamu menutup pintu rumah karena gelap tiba

Kamu kata mencintai aku
Namun nyata saat datang aku
Kamu sibuk dengan yang lainnya

Kamu kata menyukai hal serius
Namun nyata saat ku bertanya dengan serius
Kamu sibuk mengalihkan topik dengan jenius

Kamu adalah
Pengumbar cinta namun tak paham makna 😊🎗

Kamu dan hujan (sama) dingin namun kusuka

Oktober, bulan hujan
Aku adalah penikmat suara rintiknya
Buat bising, namun kusuka

Kamu, yang kutemui setiap pagi
Namun hanya ku lihat
Bukan ku tatap

Lalu?
Apakah kamu dan hujan adalah satu?
Tidak, kamu dan hujan adalah dua
yang selalu kutunggu datangnya

Sebab temuku padamu pertama kali
Dibawah kebisingan rintik hujan
Tak romantis namun sebanding dengan watakmu
Diam dan selalu membuat penasaran

Perkenalkan,
Aku adalah pengagum hujan, jika dibawahnya ada kamu :)

Sabtu, 07 Oktober 2017

Joshua, TEMAN rasa CINTA

 Lampung, 01 Oktober 2017





       Pagi itu tidak ada yang berbeda, ku mengamati sudut demi sudut ruangan kamar yang sengaja ku hias penuh dengan Love Quotes mungkin karena sesuai dengan namaku Cinta Sekar Arumi. Suasana saat itu mendukungku untuk termangu di bibir jendela kamar dengan ditemani lagu Cover Mike Mohede – Sahabat Jadi CintaLagu lama namun tidak pernah bosan ku mendengarnya. Tibatiba, ku tersenyum kecil mengingatkan kepada dia, sahabat sejak kecil hingga saat ini, sebut saja Joshua.
     
       Membuatku flash back, dan tertarik untuk melihat album foto yang sudah lama tak ku jamah, berdebu dan warnanya mulai memudar. Ku dapati, fotoku bersama Joshua saat TK, bertopi hijau, seragam berompi dan wajah yang masih terlihat menggelikan. Sudah lama tak jumpa, kini Joshua sedang melanjutkan pendidikannya di salah satu Universitas Negeri di Yogyakarta. Dia, yang selalu ku suka, saat memakai topi secara terbalik, kulitnya hitam manis, dengan mengenakan kaos oblong dan celana jeans pendek.

        Lima tahun yang lalu, terakhir ku bertemu dengannya. Lebih dari separuh perjalanan hidupku, ia saksinya. Bagaimana tidak? Rumahnya hanya berjarak 100 meter dari rumahku. Ibuku dan ibunya teman sejak kecil, terbayang sudah, bagaimana kedekatanku dengan Joshua. Apapun yang terjadi pada keluargaku, bahagia bahkan celaka sekalipun, keluarganya yang selalu siap siaga membantu.

       Kuingat dengan jelas, bagaimana semua kejadian aneh, lucu, dan mengesalkan yang terjadi bersamanya. Bermula dari berebut mainan, berkelahi, hujan–hujanan, demam bersama. Saat itu, kami kelas VIII SMP, aku dan dia bermain sepeda bersama saat hujan dan membuatku terpeleset hingga terjatuh kedalam lubang galian yang cukup dalam. Saat itu aku kesakitan hingga pingsan, tangan kananku patah, dan bagian tungkai kiri ku berdarah karena tertancap pecahan gelas kaca di dalam lubang.

       “Arum, Rum bangun!” (Joshua mencoba membangunkanku berulangkali dengan wajah  cemas).

       Itulah Josh¸ketika semua orang memanggilku Cinta, hanya dia yang memanggilku Arum, supaya berbeda dengan yang lain, katanya. Karena, sekitar hampir 3 menit, aku tidak sadar. Joshua mengangkatku dan berlari bersama hujan deras, beruntungnya jarak rumahku dan taman hanya sekitar 300 meter saja. Sesampainya dirumah,
            
      “Permisi tante, aku minta maaf”, ucap Josh dengan pakaian yang basah kuyup dan  raut wajah bersalah.
              
       “Iya nak, mengapa Cinta? Astaghfirullah, kakinya luka parah, sini masuk dulu”, ucap ibu dengan suara cemas.

       Sembari ibuku menunggu dokter tiba dirumah, Joshua menceritakan semuanya kepada ibuku. Ibu tidak marah sama sekali saat itu. Ibu malah meminta Joshua untuk pulang kerumahnya, karena bajunya sudah basah kuyup, ibu takut ia akan sakit.

       Joshua dan keluarga memutuskan untuk pindah rumah ke Yogyakarta karena suatu alasan. Ku ingat jelas sekali, dua hari setelah hari ulangtahun ku ke–17 tahun, ia berpamitan dengan raut wajah yang sebelumnya belum pernah  ku lihat.
     
       Rum, berapa tahun kita kenal?”, tanya Jo dengan suara lirih.

       “Tujuh belas tahun Jo? Kenapa?”, jawabku.

       “Ahhhh, tetiba sedih gini. Makasih ya Rum, kamu sahabat yang paham banget sama watak ku, aku pamit mau pindah rumah ke Yogyakarta. Kamu jaga diri baik–baik, hati–hati kalo mau pergi kemanapun. Makasih ya Rum, kamu adalah wanita terdekatku setelah mama", Jo menatap mataku dalam dalam.
        “Yaudah geh Jo, Jogja ga sejauh Amerika kan? Masih bisa ketemu”, jawabku dengan nada bercanda.
       
        “Serius dulu Rum, besok aku berangkat ke Yogyakarta, entah kapan balik lagi ke Lampung, disana ada urusan yang urgent banget”, Jo makin menatapku serius.
             
        Jo tidak pernah mau jujur tentang  alasan mengapa harus pindah rumah ke Yogyakarta.

*BERSAMBUNG*
ODOP 2nd Challenge




Jumat, 06 Oktober 2017

Surgamu ada dirumahmu ❤

Usia batita
Kamu adalah bayi kecil ibu yang tiada henti
Membuat ibu bahagia

Usia balita
Kamu adalah anak ibu yang sudah berhasil membuat ibu
Berlari mengejarmu kesana kemari

Usia 7-12 tahun
Kamu adalah anak ibu yang sudah mulai tau tentang pendidikan
Namun tetap patuh dan menjadi ekor ibu kemanapun ia pergi

Usia 13-15 tahun
Kamu adalah anak ibu yang disebut remaja
Mengenal cinta dan mulai berani pergi tanpa ia lagi

Usia 16-18 tahun
Kamu adalah anak ibu yang sudah berani mengenal dunia luar
Pola pikir dan tindakanmu yang sulit dikendalikan

Usia 19-22 tahun
Kamu adalah seorang yang dewasa
Menjadi penanggung jawab masa depan
Dimana ibu sudah mulai renta dan pelupa
Dan kamu adalah harapan besar yang ia punya

Ingatlah,
Satu ibu bisa merawat tujuh anak
Namun,
Tujuh anak belum tentu mampu merawat seorang ibu

Jika belum mampu menjadi ahli surga
Cukuplah jadi anak yang setia mencari surga
Tak perlu pergi jauh, sebab surgamu dekat
Dekat sekali bahkan ada dirumahmu
Surgamu, Ibumu  ❤


Gula tebu ku, K a m u

Kamu pemula
Pemula berkenalan denganku, namun ku suka
Pemula menyebalkan, namun ku  cinta

Kamu pemula
Pemula saja, namun sudah juara
Pemula segala cerita tentang yang ku rasa

Kali pertama ku menemukan
Wanita yang tak pandai bersolek namun cantik
Kali pertama ku mendapati
Wanita pendiam namun buatku tertarik

Banyak yang lebih cantik
Banyak yang lebih manis
Namun yang alami tetaplah juara

Selamat pagi gula tebu alami ku
Semoga kau tidak pernah terkalahkan dengan gulali manis namun buatan
Sebab kamu manis, namun tanpa pemanis ❤

Kamis, 05 Oktober 2017

Pergi

Pergilah,
Bila kau lelah untuk menunggu
Ragamu bebas

Pergilah,
Bila kau lelah setia
Hatimu sepenuhnya utuh

Pergilah,
Bila kau bosan temu
Terkadang rindu muncul saat jauh

Berhentilah,
Bila kau temui yang lebih indah

Kembalilah,
Bila yang indah tak mampu membuat hatimu cerah

Rabu, 04 Oktober 2017

Patah, jangan marah

Pernahkah kamu bahagia?
Mencintai seseorang dan ia sebaliknya

Pernahkah kamu menyesal?
Menanam kesungguhan cinta namun tanggal

Ingatlah,
Tuhan berbuat karena mencintaimu sungguh-sungguh
Menjadikanmu bahagia lalu merasa rapuh

Jangan merasa bahwa semua hanya sia-sia
Tuhan menggagalkan indahmu, pasti memiliki rencana 😊

Senja

Senja itu gelap
Namun tak segelap mendung
Senja itu sekejap
Namun aku menantinya tak berujung

Sedemikian itu ku mencintai senja
Layaknya dia indah dengan khas-nya

Semudah itu pengibaratanku
Terkecuali tentang rinduku
Yang tak bisa diibaratkan, apalagi digantikan

Percayalah,
Aku tidak lelah menunggu
Hingga rindu berubah jadi temu ❤

Selasa, 03 Oktober 2017

Kamu, wayang

Jika hidup itu pilihan
Aku memilih untuk bahagia
Jika hidup itu permainan
Aku memilih untuk menang

Ternyata,
Hidup itu sebuah pertandingan
Yang bersungguh-sungguh dia akan menang

Bersungguh-sungguh dalam berdoa
Bersungguh-sungguh dalam berusaha
Bukankah proses tidak berkhianat pada hasil?

Percayalah,
Kamu tidak lain dan tidak bukan
Seorang aktor yang didalangi Tuhan


DIA pemilik skenario
Kamu yang menjalaninya
DIA penentu akhirnya
Kamu yang mengusahakannya

Belajarlah husnudzan,
Tuhan tidak selamanya memberi apa yang kita inginkan
Tuhan selalu memberi apa yang kita butuhkan

Gagal, coba lagi
Jatuh, bangun lagi
Pohon yang kuat, tidak mudah tumbang
Sekalipun diterpa angin berlebihan

#3okt2017

Senin, 02 Oktober 2017

The Live Road


Tentang hidup,
Ku kata ia harta karun
Tak berpeta namun memiliki tujuan

Tentang bahagia,
Ku kata ia ujian
Sejenak namun mencemaskan

Tentang kecewa,
Ku kata ia menyedihkan
Sejenak namun akan tergantikan

Bukanlah kamu penentu hidup
Namun kamulah pelaku hidup
Bukanlah kamu penjadwal bahagia
Namun kamulah penentu adanya tawa

Lampung, 2 Oktober 2017

Minggu, 01 Oktober 2017

K a m u #4



Kutipan yang selalu beruntut dan bercerita
Tentang dua yang makin menjadi satu
Pada menit yang berbeda
Pada rasa yang selalu sama

Ku mulai mengikhlaskan
Apapun yang terjadi pada kita, nanti

Lalu,
Malam itu, tepat rintik hujan menyapu wajah kita
Tik tok tik tok, suara merdu yang beriringan dengan degup jantung yang kian cepat
Tatapanmu masih sama
Membuat ku tertegun sembari menorehkan senyum kecil

Kamu berbisik di telingaku
"Hujannya makin deras, layaknya perasaanku"
. . . . . .
(Semakin dingin namun cerita semakin hangat)

Sungguh,
Jangan pernah kau ikat erat
Yang membuat hubungan kuat bukan hanya sekedar niat
Namun ada hati yang selalu berusaha kuat walau diterpa hujan lebat

Sekian lama,
Ternyata s-a-m-a 💑

Dream, Wake up, Prove It!

Di setiap kehidupan, Tuhan selalu memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk bahagia. Definisi bahagia, salah satunya adalah dapat m...