Senin, 20 November 2017

CHILDHOOD Part 6 - Aku mulai tumbuh (kembali)

Pengibaratan bahwa cinta ibarat tanaman, semakin hari semakin tumbuh dengan sendirinya. Subur atau tidaknya tumbuhan itu, tergantung pada pupuk dan perawatannya.

Dan kini, aku sebagai tumbuhan tersebut. Atha dan keluarganya, semakin hari semakin dekat dengan aku dan keluargaku. Namun begitu, aku tidak mungkin melupakan Joshua yang juga sahabatku sejak kecil, pembawa tawa yang lebih dulu dibanding Atha.

Tepat tiga bulan, Joshua tidak ada kabar, nomor handphone-nya tidak aktif, off di semua sosial media. Lagi - lagi, ibuku yang mencoba menanyakan kabar Jo pada ibunya, dan selalu mendapat jawaban yang sama, "Jo sehat nak Cinta, sekarang dia memang tidak aktif dengan sosial media dan gadget, karena sibuk dengan kuliah dan sedang mengurus beasiswanya."

Entahlah, aku harus percaya atau tidak. Harapanku selalu sama, semoga ia baik-baik saja disana. Lalu aku dan Atha, bagaikan aku yang sedang memutar kaset lawasku dengan Jo. Atha adalah pria yang baik, tekun solat dan mengajinya. Wanita mana yang tidak jatuh hati pada karakter yang dimiliki Atha.

Atha memang tidak pernah sibuk dengan sosial media. Sangat jarang aku melihatnya memegang handphone, subhanallah benar-benar idaman. Hati memang mudah berbalik, namun tidak mudah melupakan. Terkadang, aku memiliki rasa yang mulai tumbuh pada Atha. Kemudian, aku sadar bahwa ada rasaku yang belum terselesaikan pada Joshua.

"Tha, kamu jalan terus sama aku, kapan sama pacarmu?," tanyaku penasaran.

"Kenapa memang Rum? apa hukumnya punya pacar itu wajib?," jawabnya dengan nada bergurau.

"Enggak gitu Tha, aku kadang penasaran saja, kita setiap hari bertemu, tapi aku gak pernah tau teman perempuanmu selain aku," jawabku.

"Ya kalik, kalo punya temen cewek, kudu bilang kamu Rum," jawab Atha dengan nada mengejek.

"Haha, bilang aja Tha, kamu gak punya temen selain aku kan?," balasku mengejeknya.

"Sotoy lah kamu Rum, yuk ikut aku," ajak Atha.

"Kemana Tha?."

"Ke pasar, beli kaca."

"Ha?? buat apaan Tha?," jawabku semakin penasaran.

"Buat kamu ngaca kalok kamu juga gak punya temen selain aku juga, haha." Atha tertawa sambil menjitak kepalaku.

Kami memang belum lama kenal, namun bukan alasan kami untuk menjadi canggung jika bertemu. Atha selalu menjadi penghangat obrolan kami supaya selalu menjadi asyik.

~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dream, Wake up, Prove It!

Di setiap kehidupan, Tuhan selalu memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk bahagia. Definisi bahagia, salah satunya adalah dapat m...