Senin, 25 September 2017

Aku aktor, mereka komentator 💕

Pengalaman yang berkesan? kesan manis ataupun pahit, bagiku yang berkesan itu sulit untuk dilupakan 🤗

Okay, tahun 2012 saya kuliah di salah satu kampus islam negeri di lampung, jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris, awalnya memang saya kurang berminat mengambil pendidikan, tapi mungkin sudah jalannya, hingga dipermudah dengan cara sebaik mungkin 😊. Singkat cerita, semester 5, hanya tersisa 6 SKS, dan saya memutuskan untuk tidak kos lagi, alias PP (pulang pergi). Jarak rumah dan kampus, sekitar 1 jam jika menggunakan motor dengan kecepatan 80km/jam, dan itu berarti saya harus berangkat jam 6 pagi setiap kuliah, karena jam masuk 7.30 pagi.

Tidak luput dari yang namanya ngantuk di perjalanan, hampir jatuh, ketemu polisi, kehujanan (lupa bawa jas hujan), dan ban bocor di daerah yang rawan, semuanya, sudah saya rasakan 😥. Singkat cerita tahun 2016, mulailah menginjak di semster yang mengerikan, yang katanya, "kalo ga kuat mending nikah aja" 😂😂. Alhamdulillah, judul di ACC, dan dibimbing oleh 2 dosen yang mayann killer, dospem 2 ku perempuan,  sebut saja beliau "Mom Beauty", saking semangatnya pengen wisuda tepat waktu, setiap hari saya selalu berangkat bimbingan jam 7 dari rumah, ngejer dosen, karna beliau jadwal padat.

Selama bimbingan, itulah cerita berkesan dimulai, selama lebih 1 bulan, teman-teman saya banyak yang sudah bimbingan hingga bab 2, dan saya masih bab 1, bagaimana tidak? dalam seminggu saya pernah, hanya menghabiskan tenaga dan tidak membuahkan hasil, sebab dospem 2 saya terkadang sibuk, bad mood, rapat dan lain sebagainya 😥
Kalo ada yang nanya, kenapa ga bimbingan di dospem 1 dulu, tipe dospem 1 saya tidak mau menerima bimbingan jika dospem 2 belum selesai atau ACC hingga bab 3. Setelah itu, saya mulai miris ketika satu kerabat dekat saya seminar proposal, Lailahailallah, rasanya campur aduk, SK bimbingan turun bareng, tapi dia semprop duluan,  hanya perbedaan dosen saja 😟

Hingga keajaiban terjadi, saya turut menyusul kerabat kerabat saya ACC proposal Bab 1 hingga bab 3, dan seminar proposal juga akhirnya 🔔
Sempat mulai tumbang badan, saat lanjut ke bab 4 dan 5, karena harus pulang pergi setiap hari, sebab kelelahan mungkin, sempat pulang magrib juga, sampe rumah isya, dan tidak berbuah hasil, nangis di perjalanan, ahhh udah kayak drama memang ☺☺

Waktu itu, saya sedang benar benar diuji, harus tetap kuat dalam perang, atau mundur tanpa hasil 😂. Sempat, waktu itu saya sedang sakit, dan memutuskan untuk berhenti berburu tanda tangan 1 hari, daaaaann tetiba jam 11 lewat 15 siang, ada kabar dari metro, dospem 2 saya mau bimbingam jam 1. Setelah mendengar kabar tersebut, saya terburu buru, sampai tidak mandi, hanya cuci muka dan ganti baju kuliah, langsung tancap gas ke kampus. Selepas dzuhur, baru sampai kampus, daaaannnn bertemu dengan dospem 2, bilang langsung ke saya, "kenapa tin? saya lagi ga mood" 😭😭😭 what u fell? I feel so broke, udah buru buru, masya Allah, dan itu sangat nyakit banget, saya pulang dengan tangan kosong (lagi) dan saat perjalanan pulang saya menangis dijalan. Mungkin bukan yang ga bersyukur, tapi beneran rasanya campur aduk, saat badan tumbang, ke kampus dengan waktu tempuh 1 jam, dan balik lagi gak ada hasil ☺☺

Sempat juga jam 6 pagi OTW dari rumah, belum dapet setengah perjalanan, hujannya lebat banget, mantel pun tetep tembus, rok basah kuyup, baju bagian lengan basah, dan saat tiba di kampus jam 7.15, dan beliau dateng jam 8, baju yang tadinya basah sampe kering karena AC, dan beliau bilang, ada jam ngajar, kelar jam 11. Saya menunggu 3 jam, jam 11.15 beliau kembali ke gedung dosen dan beliau berkata,

"Tina, masih disini? jam 11 ini, nanti aja abis istirahat, saya mau keluar, makan siang."

Akhirnya,
Saya tidak istirahat, saya solat di masjid kampus, dan kembali lagi menunggu beliau di bangku yang sama.

Pukul 14.15, beliau tiba dikampus, dan hanya melirik, dan bicara kepada teman-teman saya yang lain, bahwa nanti akan bimbingan, lalu pergi lagi, karena ada jam kelas 😑

Pukul 16.30, beliau kembali lagi ke ruangan, namun mondar mandir sambil berbicara dengan dosen lain *tidak mau diganggu 😣

Pukul 17.05, beliau turun, dan saya bilang, "Mom, mau bimbingan sebentar". Sambil berjalan, beliau menjawab, "Saya lagi ga mood, besok aja"⛈ 🙈

Harusnya, jika tidak mood, mengapa tidak bilang sejak pagi? Saya menunggu dalan keadaan basah, hingga kering, ber jam-jam dan beliau baru bilang bahwa ga mood di sore harinya 🤗😭

Saya masih ingat persis, sebelum mendapat ACC bab  5, dospem meminta saya untuk membelikan mi goreng di kantin, karna beliau lapar, dan saya nurut saja, turun dari lantai 2 ke kanti, sekitar 350 meter, jalan kaki, beli mie goreng pake telor (sesuai dengan request-nya), naik lagi ke lantai 2 dengan membawa sepiring mi dan telur yang di rebus setengah matang.

"Tina, saya ga suka telur kayak gini, amis, saya maunya telor dadar", ketus beliau.

Akhirnya, saya pun turun lagi ke kantin ganti telur 😑😑. Itu perkara telur yang simpel banget sampai ngaruh di skripsi 😂. Bahasa kasarnya; mungkin "Biar jadi cerita buat anak cucu" 😎

Wisuda di kampus setahun 2x, Maret dan September, dan pendaftaran seminar proposal ataupun sidang skripsi ada di minggu ke 1 dan 2, sedangkan pelaksanaannya di minggu ke 3 dan ke 4 setiap bulan. Saat itu, saya sudah sampai bimbingan bab 5 akhir bulan Juli.

Tiba- tiba ada info bahwa penutupan pendaftaran sidang skripsi bulan Agustus. Sudah buru buru, ikhtiar sudah, doa sudah, supaya bisa bulan September wisuda, but Allah berkata lain 😊😊 saya ACC bab 4 dan 5 pada minggu ke 3 bulan Agustus 😊. Its mean, sudah tidak bisa daftar sidang lagi, harus daftar setelah pelaksanaan Wisuda, yaitu Oktober 😥. Sepulangnya ACC bab 5 saya pulang ke rumah, saya minta maaf ke ibu dan bapak, karena tidak bisa wisuda tepat waktu, walaupun sudah tinggal sidang skripsi, namun harus mengikuti kebijakan Kampus 😇

Saat itu, yang ada di benak saya, kecewa sama diri sendiri, ga terima dengan keadaan, tapi dibalik itu semua harus yakin, bahwa ALLAH mengatur segalanya dengan indah dan luar biasa. Saat pelaksanaan wisuda, saya menghadiri teman saya wisuda, saya mengusahakan harus bahagia ketika ada yang bahagia, walaupun rasanya benar benar kacau saat itu.

Tidak ada yang tidak mungkin, semua berjalan begitu sulit, hingga menemukan hal yang mudah. Tidak hanya sekali, dosen pembimbing membuat down, beliau begitu santai, ketika mahasiswa bimbingannya yang lolos wisuda hanya sekitar 5 orang 😊. Di satu sisi, mungkin yang membaca story ini, bakal bilang, "dosennya jahat banget".

Mungkin, memang iya, saya pun sempat berfikir demikian. Namun, lagi - lagi 2 malaikat yang dirumah, selalu memberi semangat dan selalu berkata, "sabar, semua sudah diatur Allah" 😊.

 Sempat di cerca tetangga, "kuliahnya lama banget?" 😥😥 

Memang sempat baper, saya yang kuliah, mengapa orang lain yang justru sibuk berkomentar.

Oh, ternyata lambat laun, saya mulai paham, menjadi aktor hanya bertugas menjalani lakon (skenario Allah), dan yang lain, bertugas menjadi komentator para lakon ☺

Hingga, bahagia pun mulai tiba, Oktober 2016, saya sidang skripsi 🔔✌ gelar sudah kudapat, amanah mulai makin berat dan harus di emban. Pada akhirnya, saya di wisuda bulan Maret 2017 😊

Sedikit tertinggal memang, namun bukan berarti tertinggal sukses-nya 💕
Percayalah, untuk mencapai puncak, tahapan setiap orang tidak harus sama, ada yang jatuh sekali, ada yang jatuh lebih dari sekali, atau malah tidak jatuh sama sekali, namun saat dipuncak, terpeleset (?) Sungguh, yang indah memang tidak mudah 😊

Jika kamu jatuh, berdirilah melampaui jatuhmu, misal, jatuh 5x , bangunlah 7x 💕




#story ini dibuat sebagai tantangan pertama dari ODOP 4

6 komentar:

  1. Alhamdulillah, happy ending...

    Seru banget bagian 'dikerjain' dosbing... :D :D, ada ya dosen kayak gitu. Jadi terinspirasi untuk menjadikan dosbingmu jadi tokoh di ceritaku....

    Overall, sudah baik, semua diceritakan mengalir dengan gaya santai.

    Saya suka dengan judulnya. Wah, menurutku.

    Sukses dan semangat terus untuk ng-ODOP-nya ya!

    BalasHapus
  2. untuk pospem aku baek hati dan tidak sombong hahaha...

    Di tunggu ya yang tentang aku-nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, sini cerita ke aku, biar aku bercerita tentangmu 😋😋

      Hapus

Dream, Wake up, Prove It!

Di setiap kehidupan, Tuhan selalu memberi kesempatan kepada setiap manusia untuk bahagia. Definisi bahagia, salah satunya adalah dapat m...