November tiba, Raina adalah pencinta November yang selalu
setia pada musimnya, hujan. Raina adalah
wanita berusia kepala dua dengan tubuh berbadan tinggi dan kulit kuning
langsat. Sangat menyukai style pakaian sederhana, berkemeja panjang dan celana
jeans. Karakternya yang cerewet dan sedikit tomboy membuat teman temannya
menyapa dia dengan sebutan “bebek.” Bahkan sahabatnya, lebih banyak pria dibandingkan wanita
Di umurnya yang sudah 21 tahun, Rain belum pernah pacaran.
Mungkin karena Rain sering mendengarkan curhatan para pembaca blog nya tentang
asmara. Tidak sedikit dari tulisannya membahas tentang cinta, baik tentang
jatuh hati ataupun saat patah hati. Siapa yang tidak mengenalnya, semua jenis
tulisan yang di publikasikan menjadi trending topic, terutama puisi dan cerpen cinta
yang selalu menjadi best seller di kalangan remaja.
Karya Rain yang berjudul “Bagai Pelangi seusai hujan,” yang menceritakan tentang hiruk pikuk
suasana kala berkenalan dengan seorang pria, lalu dibuatnya jatuh cinta untuk
pertama kali, namun memilih diam. Tidak sedikit pembaca yang mengatakan bahwa
cerita itu diangkat dari kisah nyata Rain sendiri. Namun, Rain tetap cuek
dengan komentar para pembaca tanpa memberi klarifikasi mengenai hal tersebut.
“Bek, cerpen yang lo unggah di blog, cerita nyata ya?”,
tanya salah satu teman prianya.
“Enggak, sotoy lo kus,” jawabnya.
“Halah, kayaknya ceritanya tentang gue Rain, apa gue yang ke
ge’eran?,” tanya Dito sambil mengunyah keju di tangannya.
“Haha, nyeritain lo, kayak gak ada yang lebih bagus untuk
diceritain ya Kus?,” jawab Rain dengan bergurau.
Tikus adalah panggilan akrab Rain untuk Dito, karena Dito menyukai keju, bahkan kemanapun ia pergi selalu membawa keju. Mereka adalah teman sekelas di kampus, yang memang diantara teman pria Rain yang lain, Dito adalah salah satu sahabat dekat Rain.
Rain tak bisa berbohong, bahwa Dito adalah sahabat yang
berhasil membuatnya nyaman untuk pertama kali. Sejak kehadiran Dito yang luar
biasa perhatian dengan Rain, membuatnya menjadi membuka hati untuk pertama
kalinya. Namun, Rain ingat bahwa Dito tetap menganggap Rain adalah adik
perempuannya.
“Woy bek, ngapain lo ngelamun? Kesetanan baru tau rasa lo!,”
suara keras Dito membuyarkan lamunan Rain.
“Eh, nggak, nggak ngelamun.” Jawab Rain.
“Kelarin dulu itu cerpen lo, ceritanya kan masih bersambung,” ujar Dito.
Mereka selalu menyempatkan makan siang bersama di kantin
kampus sekalipun. Dan kemanapun mereka pergi,Rain selalu membawa tablet yang
selalu ia gunakan untuk mengunggah tulisan di blog nya. Dito lah salah satu
sahabat yang selalu menyemangati Rain untuk mengunggah tulisan secara rutin
setiap harinya.
Dito memiliki pacar bernama Diana, mereka menjalin hubungan
sudah hampir dua tahun. Namun, Diana adalah wanita hits di kampus yang sangat
posesif dan selalu ingin perfectionism tentang hubunggannya dengan Dito. Perkara
pakaian dan parfum yang dipakai Dito pun, Diana yang menentukan. Hingga tak
jarang, Diana marah hanya karena Dito foto bersama teman wanitanya, chat
bersama teman wanita, salah kostum saat jalan, dan memakai parfum dengan aroma
yang berbeda. Namun, Dito adalah pria sabar, mengalah setiap kali berkelahi,
meminta maaf meskipun tidak salah. Itulah, rahasia keawetan hubungan mereka.
Diana pernah sekali melabrak Rain karena dianggapnya sudah
berlebihan terhadap Dito. Hingga membuat hubungan Dito dengan Rain menjadi
renggang selama nyaris tiga bulan. Dito berusaha untuk membuat pacarnya supaya
tidak cemburu kepada satu wanita saja yang sudah ia anggap sebagai adik
perempuannya, yaitu Rain.
Hal tersebut terkesan berlebihan, namun bagaimana pun Dito menyayangi
Diana.Itulah salah satu sebab mengapa Rain memilih untuk diam dengan rasa yang
terus mengalir setiap harinya. Rain tidak ingin membuat Dito putus dengan
Diana. Hingga suatu hari, saat Dito sudah memiliki janji dengan Rain untuk
menemaninya pergi ke toko buku. Namun saat dalam perjalanan, Diana menelpon
Dito dan mengajaknya makan siang bersama di cafe langganan mereka.
“Kus, mending lo jemput Diana deh, gua gapapa sendiri,” ucap
Rain.
“Tapi, gua udah janji sama lo buat nemenin lo hari ini Bek?,”
jawab Dito dengan nada cemas.
“Udah, gapapa. Gua balik naik taksi ntar, Diana entar
ngambek kalo gak diturutin. Gua gak mau lo sedih,” ucap Rain dengan nada rendah
dan tersenyum kecil.
Akhirnya, Dito menjemput Diana dengan berat hati
meninggalkan bebek kesayangannya. Sesampainya di rumah Diana, Dito masih harus
dimarahi Diana hanya karena memakai sandal jepit. Lagi lagi Dito mengalah dan
memilih membeli sepatu di mall sebelum pergi makan siang bersama. Dito sering
dibuat geram ketika Diana harus memaksanya diwaktu yang tidak tepat, terutama
untuk meninggalkan Rain. Namun, Rain selalu memaklumi, mungkin Diana saking
sayang kepada Dito. Tidak hanya sekali hal itu terjadi, pernah Rain menangis
sesenggukan ketika Diana memarahinya dimuka umum karena memakai jam tangan yang
sama dengan Dito, padahal jam itu adalah hadiah ulang tahun Rain dari Dito.
Rain memang cerewet dan tomboy, namun soal perasaan, dia
adalah wanita yang sama dengan yang lainnya. Lalu, bagaimana rasa yang ia
punya? Haruskah bersua atau hanya dalam angan semata?
#Tantangan FiksiODOP #LimaKataKunci
#Tantangan FiksiODOP #LimaKataKunci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar